ISOCOST dan ISOQUANT yang saling berimpit
Secara sistematis kejadian ini bisa terjadi apabila
nilai/besaran variable fungsi produksi sama dengan besaran variable biaya,
input yang satu tidak bergantung pada satu input yang lain sebagainya. Misalkan
C = 20TK + 10M, maka Q = 20TK + 10M,
bila C = Q
2. Hanya ada satu kombinasi yang paling optimum
yaitu manakala garis ISOCOST bersinggungan dengan garis ISOQUANT di satu titik
(dalam bahasa matematisnya titik optimum akan diketahui bila gradient/slope
dari 2 garis tersebut sama, ml = m2)
Kejadian no.2 ini membutuhkan pendekatan matematis yang
relative rumit namun masih dalam skala sederhana karena bisa hitung dengan
metode subtitusi atau metode lagrange (lagrange adalah orang pertama
yang membuktikan dengan model matematisnya bahwa di suatu tempat di bumi ini
ada yang tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi).
slope kedua fungsi tersebut tidak sama sehingga total biaya yang digunakan untuk mendanai produksi yang menggunakan 2 faktor produksi sesuai dengan peruntukan tidak mencapai kondisi yang optimum. Sedangkan di titik z, membutuhkan dana yang lebih besar untuk menggunakan faktor produksi tersebut, padahal jumlah produksi yang dihasilkan titik z maupun x sama saja. Titik x, adalah merupakan satu dan hanya satu kondisi di mana total biaya yang ada pas untuk mendanai faktor produksi untuk menghasilkan barang sebanyak Q. Persinggungan antar slope dari ISOQUANT dan ISOCOST itulah tempat di mana produksi dan biaya yang paling optimum.
Dengan demikian titik optimum dari produksi yang menggunakan 2 faktor input atas biaya yang digunakan adalah mana kala syaratnya dipenuhi yaitu :
Bila diperhatikan, ternyata syarat maksimum (paling optimum) dari produksi dengan mengunakan 2 variabel input mirip dengan syarat maksimum yang terdapat pada teori pilihan konsumsi dari sisi pandang nilai guna, dengan demikian sebenarnya teknik optimalisasi sebagimana juga yang distandarkan pada teori nilai guna dapat digunakan pada kasus yang mirip.
Kurva ISOQUANT(Iq)mirip dengan INDIFFERENCE CURVE(IC),yang membedakannya adalah objek yang diukur.
Sumber dan Referensi:
- Iskandar putong, 2010. Economics pengantar mikro dan makro, mitra wacana media, jakarta
- Dr.
Moch. Rum Alim, SE, M.Si. 2011.Dasar - dasar Teori Ekonomi Mikro. Jakarta
:IHC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar