Berbagai
macam Kurva ISOCOST
Sepanjang garis Ic1, Ic2, dan Ic3 terdapat
kombinasi sejumblah modal dan tenaga kerja yang jumlahnya tak hingga (secara
sistematis) yang di danai sama untuk masing-masing Ic tersebut.
Misalkan pada Ic3 kombinasi antara penggunaan sejumlah M dan TK di titik A
sama besarnya dengan kombinasi di titik B.
Bila ISOQUANT biasanya berbentuk cembung karena adanya kombinasi
antara input, maka ISOCOST biasanya
linier karena ia adalah merupakan penjumlahan biaya masing – masing input yang
bisa didanai, misalnya:
TK (tenaga
kerja ) = L (labour)
Dalam buku
ini penggunaan symbol PL Sama maksudnya
Dengan
penggunaan symbol PTK , tujuan penggunaan symbol
PL adalah
untuk menyamakan dengan symbol asli dari
Pemulanya…
Batas penambahan biaya atas penambahan tenaga kerja
dan modal masing – masing adalah :
Besarnya tingkat penggantian antara perubahan biaya
terhadap tenaga kerja atau modal dan sebaliknya adalah :
Bedasarkan persamaan biaya terhadap masing – masing
harga input produksi kita dapat membuat ilustrasi ISOCOST sebagai
berikut :
Berdasarkan dengan nilai TK dan M pada ISOQUANT yang
tidak boleh bernilai 0 (nol) salah satu atau kedua – duanya, maka di ISOCOST bisa saja salah satu dari
TK atau M yang bernilai 0 (artinya bisa saja biaya itu untuk mendanai tenaga
kerja semuanya (padat karya) atau mendanai modal/mesin semuanya (padat modal).
Terdapat
persoalan yang relatif sulit bagi perusahaan bila harus diperhadapkan
pada menentukan biaya yang efisien dan efektif (paling optimal) untuk mendanai produksi
dengan menggunakan kombinasi 2 faktor input. Sepanjang kurva ISOQUANT tidak diketahui kombinasi mana yang paling
pas, karena semuanya menghasilkan jumlah yang sama, sedangkan pada garis ISOCOST tidak bisa ditentukan di mana biaya yang
paling optimal atas penggunaan sejumlah input. Dalam bahasa matematis sepanjang garis yang tidak memiliki titik
belok maka tidak akan memiliki titik maksimum. Akan tetapi bila kedua garis
ISOCOST dan ISOQUANT itu di kombinasikan
maka yang terjadi adalah :